19 kasus baru COVID-19 di Bandara Changi

 SINGAPURA: Klaster infeksi COVID-19 di Bandara Changi udah berkembang jadi 46 kasus, setelah 19 masalah baru ditambahkan ke daftar pada Kamis (13 Mei).


Kasus baru terhitung tiga petugas kebersihan dan seorang supervisor kebersihan, seorang ibu tempat tinggal tangga yang datang ke Terminal 3 lebih dari satu kali dan seorang sopir GoJek.


Dari masalah baru, sembilan orang bekerja di Bandara Changi, pas enam di antaranya adalah kontak tempat tinggal tangga petugas kebersihan yang bekerja di bandara.


Delapan dari masalah baru di cluster tersebut udah diuji pada awalannya positif untuk varian B1617 dari India, Kementerian Kesehatan menyatakan dalam pembaruan malam perihal masalah COVID-19.


Kasus baru yang pertama adalah Kasus 63115, seorang pria Malaysia berusia 46 tahun yang bekerja untuk SATS sebagai petugas polisi tambahan di Bandara Changi.


Dia tinggal serumah dengan Kasus 63070, petugas kebersihan di food court Kopitiam bandara yang dipastikan mengidap COVID-19 pada 10 Mei.


Kasus 63115 dikarantina pada 11 Mei karena dia adalah kontak dekat dari Kasus 63070, dan mengalami demam dan sakit tenggorokan pada hari yang sama. Dia dinyatakan positif COVID-19 pada 12 Mei.


Hasil tes serologinya negatif untuk antigen N, yang menyatakan ada infeksi dini. Kasus 63115 menerima dosis pertama vaksin COVID-19 pada 21 Februari, dan dosis ke-2 pada 14 Maret.


Kasus 63117 adalah seorang wanita 45 tahun dari China yang bekerja di SATS Premier Lounge di Changi Airport Terminal 3. Dia mengalami batuk, menggigil dan pilek pada tanggal 7 Mei, tetapi tidak mencari perawatan medis.


Karena dia diidentifikasi sebagai kontak dekat dari masalah lain, dia dikarantina pada 10 Mei dan dinyatakan positif pada hari selanjutnya untuk COVID-19. Hasil tes serologinya negatif.


Case 63118 adalah pembersih berusia 77 tahun yang bekerja untuk Ramky Cleantech Services di Terminal 3. Dia diidentifikasi sebagai kontak dari Case 62873, pembersih Ramky Cleantech berusia 88 tahun yang dinyatakan positif pada 5 Mei, dan dikarantina pada 9 Mei Dia tidak menyatakan gejala dan terdeteksi saat dia diuji pada 11 Mei, pas berada di bawah karantina. Tes sebelumnya, dengan yang terakhir pada 30 April, seluruhnya negatif untuk infeksi. Dia udah diuji pada awalannya positif untuk varian B1617 dan menanti tes konfirmasi lebih lanjut.


Case 63119 adalah pembersih berusia 53 tahun di Abba Maintenance Services. Dia adalah istri dari Kasus 63097, seorang pembersih Ramky Cleantech Services berusia 62 tahun yang dipastikan terinfeksi pada 11 Mei.


Dia mengalami sakit tenggorokan pada 10 Mei tetapi tidak mencari perawatan medis. Dia dikarantina pada 11 Mei karena dia adalah kontak dekat suaminya. Setelah dia melaporkan gejalanya ke kementerian kesehatan, dia diuji untuk COVID-19 dan dipastikan terinfeksi pada 12 Mei. Dia menerima dosis pertama vaksin pada 3 April, dan yang ke-2 pada 24 April.


Kasus 63125 adalah asisten perawatan kesehatan berusia 57 tahun di Raffles Medical di Terminal 3 Transit Bandara Changi. Dia terdeteksi pas dia diuji pada 10 Mei sebagai bagian dari tes rutin.


Dia mengalami pilek malam itu, tetapi tidak melaporkan gejala ini. Hasil tesnya yang disatuka kembali positif untuk COVID-19 pada 11 Mei dan dia dibawa ke Pusat Penyakit Menular Nasional di mana dia merintis tes individu.


Hasilnya positif COVID-19 keesokan harinya. Tes di awalnya dari tes rutin, dengan tes terakhir pada 4 Mei, seluruhnya negatif untuk infeksi.


Hasil tes serologinya menyatakan infeksi awal, dan dia udah dites positif awal untuk varian B1617 sambil menanti tes konfirmasi lebih lanjut. Dia menerima dosis vaksin pertamanya pada 28 Maret dan dosis ke-2 pada 25 April.


Kasus 63126 adalah seorang eksekutif ritel berusia 39 tahun di sebuah toko di Terminal 3. Dia tidak menyatakan gejala dan diuji pada 10 Mei sebagai bagian dari pengujian teratur yang udah ditentukan.


Hasil tesnya yang disatuka kembali positif untuk COVID-19 keesokan harinya, dan dia dibawa ke NCID untuk tes individu pada 11 Mei, dengan infeksi di konfirmasi keesokan harinya.


Tes sebelumnya, yang terakhir pada 13 April, seluruhnya negatif. Dia menerima dosis pertama vaksin pada 21 Januari dan dosis ke-2 pada 14 Februari.


Kasus 63128 adalah pembersih Malaysia berusia 49 tahun yang bekerja untuk Ramky Cleantech Services di Terminal 3. Dia udah dikarantina pada 10 Mei karena dia adalah kontak dari Kasus 63072, petugas pemeliharaan daerah Ramky Cleantech Services yang di konfirmasi miliki infeksi pada 10 Mei.


Kasus 63128 diuji pada 11 Mei dan mengalami batuk tetapi tidak melaporkan ini. Infeksinya di konfirmasi keesokan harinya dan tes di awalnya negatif, dengan yang terakhir pada 1 Mei. Dia udah dites positif awal untuk varian B1617.


Case 63129 adalah pria Malaysia berusia 33 tahun, supervisor kebersihan di Terminal 3 yang bekerja untuk Ramky Cleantech Services. Dia dikarantina pada 10 Mei karena dia adalah kontak dari Kasus 63072, dan diuji pada 11 Mei.


Dia mengalami batuk dan hidung tersumbat pada 12 Mei tetapi tidak melaporkan gejalanya. Hasil tesnya kembali positif pada hari yang sama. Tes sebelumnya, yang terakhir pada 30 April, seluruhnya negatif untuk infeksi.


Dia udah diuji pada awalannya positif untuk varian B1617 dan menerima dosis vaksin pertamanya pada 22 Januari dan yang ke-2 pada 14 Februari.


Kasus 63132 adalah insinyur 29 tahun di ST Engineering yang merupakan kontak tempat tinggal tangga Kasus 63026. Dia dikarantina pada 9 Mei dan dites pada 11 Mei. Dia tidak menyatakan gejala dan hasil tesnya positif terinfeksi COVID-19 pada 12 Mei. Hasil tes serologinya negatif.


Kasus 63135 adalah pekerja tempat tinggal tangga Indonesia berusia 44 tahun yang dikarantina pada 10 Mei karena dia adalah kontak dari Kasus 63059. Dia mengalami demam sehari lantas dan dites COVID-19 saat dia melaporkan gejalanya. Hasil tesnya kembali positif pada 12 Mei.


Kasus 63136 adalah perempuan 52 tahun yang bekerja sebagai kru di gerai McDonald's di 744 Bedok Reservoir Road. Dia adalah kontak tempat tinggal tangga Kasus 63100, pembersih Ramky Cleantech Services yang dipastikan terinfeksi pada 11 Mei.


Dia mengalami sakit tenggorokan pada 8 Mei tetapi tidak mencari perawatan medis. Karena dia udah diidentifikasi sebagai kontak dekat Kasus 63100, dia ditaruh di karantina pada 11 Mei. Dia berikan sadar Depkes perihal gejalanya dan diuji untuk COVID-19 pada 11 Mei selama karantina, dengan konfirmasi infeksi pada hari berikutnya. Dia udah diuji pada awalannya positif untuk varian B1617, dan menanti tes konfirmasi lebih lanjut.


Kasus 63138 adalah seorang siswa Politeknik Temasek berusia 20 tahun yang udah belajar di tempat tinggal sejak 7 Mei. Ia terhitung merupakan kontak tempat tinggal tangga dari Kasus 63100, petugas pembersih Ramky Cleantech Services.


Dia mengalami sakit kepala dan batuk pada 11 Mei tetapi tidak mencari perawatan medis. Karena dia udah diidentifikasi sebagai kontak dekat Kasus 63100, dia ditaruh di karantina pada 11 Mei dan dipastikan mengidap virus pada 12 Mei. Dia udah dites di awalnya positif untuk varian B1617.


Kasus 63139 adalah seorang ibu tempat tinggal tangga berumur 44 tahun yang lebih dari satu kali datang ke Terminal 3 Bandara Changi. Dia mengalami sakit tenggorokan pada 8 Mei dan mencari perawatan medis di klinik dokter lazim keesokan harinya. Dia diuji untuk infeksi COVID-19 pada 10 Mei, dan hasilnya positif dua hari kemudian. Hasil tes serologinya tengah menanti keputusan.


Kasus 63140 adalah petugas keamanan penerbangan Certis Cisco berusia 63 tahun di Terminal 3 Bandara Changi. Dia menderita pilek pada 10 Mei dan mencari perawatan medis di klinik keesokan harinya di mana dia diuji untuk COVID-19.


Hasil tesnya kembali positif pada 12 Mei. Tes di awalnya dari tes teratur yang dijadwalkan - yang terakhir pada 3 Mei - seluruhnya negatif untuk infeksi COVID-19. Hasil tes serologisnya tertunda. Kasus 63140 menerima dosis pertama vaksin pada 14 Januari, dan yang ke-2 pada 4 Februari.


Kasus 63141 adalah seorang insinyur perangkat lunak berusia 40 tahun di ST Engineering. Dia menderita sakit tenggorokan pada 9 Mei, sakit kepala pada 10 Mei dan pilek pada 11 Mei. Dia mencari perawatan medis di sebuah klinik pada 11 Mei dan dites untuk COVID-19. Hasil tesnya kembali positif keesokan harinya. Kasus 63141 menerima dosis pertama vaksin pada 5 Februari, dan dosis ke-2 pada 26 Februari.


Case 63146 adalah sopir mobil pribadi sewaan berusia 44 tahun dengan GoJek. Dia datang ke Terminal 3 Bandara Changi pada 6 Mei dan mengalami demam dan batuk empat hari kemudian. Dia mencari perawatan di klinik GP pada hari yang sama dan dites COVID-19, dengan hasil positif pada 12 Mei. Dia udah dites di awalnya positif untuk varian B1617, dan menanti tes konfirmasi lebih lanjut.


Kasus 63148 adalah seorang pelajar berusia 24 tahun di sebuah kampus luar negeri yang udah belajar di tempat tinggal di Singapura. Dia adalah kontak tempat tinggal tangga Kasus 63059, pembersih Ramky Cleantech Services berusia 63 tahun yang dipastikan terinfeksi pada 10 Mei.


Karena Kasus 63148 udah diidentifikasi sebagai kontak dekat, dia ditaruh di karantina pada 10 Mei. Dia mengalami demam dan pilek pada 12 Mei dan diuji untuk COVID-19 setelah melaporkan gejalanya. Hasil tesnya kembali positif terinfeksi COVID-19 keesokan harinya.


Case 63149 adalah pembersih berusia 80 tahun yang bekerja untuk Ramky Cleantech Services di Terminal 3 Bandara Changi. Karena dia udah diidentifikasi sebagai kontak Kasus 62873, pembersih Ramky Cleantech Services berusia 88 tahun yang di konfirmasi dengan COVID-19 pada 5 Mei, dia ditaruh di karantina pada 10 Mei.


Dia tidak menyatakan gejala, dan terdeteksi saat dia diuji pada 12 Mei. Hasil tesnya kembali positif COVID-19 keesokan harinya.


Kasus 63150 adalah pegawai administrasi berumur 58 tahun di Pasokan Makanan Beku SBY. Dia adalah bagian keluarga dari Kasus 63055, petugas keamanan penerbangan Certis Cisco di Terminal 3 Bandara Changi, dan 63074, seorang pekerja administrasi di Pasokan Makanan Beku SBY. Kasus 63055 dan 63074 dinyatakan positif COVID-19 pada 10 Mei.


Kasus 63150 dikarantina pada 10 Mei dan diuji pada 12 Mei. Infeksinya COVID-19 di konfirmasi pada 13 Mei, dan dia tidak menyatakan gejala tetapi pada awalannya udah dites positif untuk varian B1617. Dia menerima dosis pertama vaksin pada 3 April dan yang ke-2 pada 24 April.


Sebanyak 46 masalah kini udah dikaitkan dengan cluster tersebut sejak seorang pria berusia 88 tahun yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Terminal 3 dinyatakan positif pada 5 Mei.


BANDARA PERHIASAN CHANGI, TERMINAL 1 DAN 3 DITUTUP UNTUK UMUM HINGGA 27 MEI


Di tengah lonjakan jumlah masalah yang perihal dengan bandara, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan Changi Airport Group (CAG) udah menutup Bandara Jewel Changi serta Terminal 1 dan 3 untuk bagian masyarakat jadi Kamis.


"Akses ke gedung terminal penumpang akan dibatasi cuma untuk penumpang dengan tiket pesawat dan pekerja bandara penting," kata pihak berwenang.


Anggota masyarakat tidak akan diizinkan memasuki gedung terminal penumpang atau Bandara Jewel Changi selama 14 hari ke depan, sampai 27 Mei.


Semua pekerja di Terminal 1 dan 3, serta Bandara Jewel Changi, udah merintis tes wajib COVID-19 dalam operasi pengujian khusus yang di mulai pada hari Minggu. Terminal 2 udah ditutup sejak 1 Mei 2020.


UJI GRATIS UNTUK ORANG YANG MENGUNJUNGI T3


Pada hari Rabu, Depkes menyatakan akan menawarkan pengujian gratis bagi bagian masyarakat yang udah datang ke Terminal 3 jadi 3 Mei dan seterusnya.


Pada hari Kamis, Depkes menyatakan akan memperpanjang uji coba gratis bagi mereka yang datang ke Terminal 3 jadi 1 Mei dan seterusnya.


"Depkes akan secara bertahap mengumumkan orang-orang ini melalui pemberitahuan SMS dengan informasi perihal langkah membuat janji temu untuk tes mereka," tambahnya.


Semua pengunjung Terminal 1 dan Jewel jadi 1 Mei dan seterusnya terhitung dianjurkan untuk memantau kesehatan mereka dengan teliti selama 14 hari sejak tanggal kunjungan mereka.


"Mereka terlampau dianjurkan untuk datang ke pusat skrining regional atau Swab plus Send Home Health Preparedness Clinic untuk tes COVID-19 gratis jika jadi tidak sehat," tambah Depkes.


Hingga Kamis, Singapura udah melaporkan keseluruhan 61.451 masalah COVID-19 dan 31 kematian.

Comments

Popular posts from this blog

Kuli pabrik tidak dibayar gaji